Thursday, May 17, 2012

~Seekor Gajah Mati, Diduga Diracun~


---Quote---
---Quote---
*~ :cendols ~Seekor Gajah Mati, Diduga Diracun~:cendols ~*
---End Quote---

---Quote---
Image: http://www.ahmedhamdyeissa.com/bismilla.gif
Image: http://i1108.photobucket.com/albums/h410/Rafli_Muhammad/KASKUS/kwjllx12.gif
---End Quote---

---Quote---

Image: http://assets.kompas.com/data/photo/2012/01/30/1553524p.jpg

ACEH JAYA, KOMPAS.com - Seekor gajah berusia sekitar 20 tahun, ditemukan mati di sungai dekat permukiman warga Desa Pante Kuyun, Kecamatan Serta Bakti, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh, Rabu (16/5/2012) kemarin.

Mamalia itu diduga diracun manusia. Ini merupakan kasus kematian gajah kedua, yang terjadi di dekat area hutan di wilayah Kabupaten Aceh Jaya dalam sebulan terakhir.

Kepala Seksi Perlindungan, Rehabilitasi, Reboisasi, dan Pemeliharaan di Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Aceh Jaya, Armidi, Rabu, mengatakan, dari hasil pemeriksaan bangkai gajah itu, diperkirakan hewan itu sudah meninggal lima hari lalu. Tubuh gajah tersebut sudah membusuk dan membengkak.

"Gajah mati itu baru ditemukan Selasa (15/5/2012) kemarin. Warga lalu melaporkan kepada kami. Baru pada hari ini (Rabu) kami dapat melihat kondisi gajah tersebut bersama Tim BKSDA Aceh," kata Armidi.

Dari indentifikasi atas kotoran gajah, diperkirakan hewan tersebut mati akibatelah diracun. Tim menemukan adanya bercak-bercak kotoran di sekitar bangkai gajah yang mati itu, yang menandakan hewan tersebut mengalami diare sebelum mati. Di kotoran-kotoran itu dijumpai sekumpulan larva.

Menurut Armidi, kematian gajah tersebut diduga kuat terkait konflik antara gajah dan manusia, di sekitar kawasan hutan produksi yang sudah berlangsung cukup lama. Gajah-gajah itu kerap memasuki kawasan pertanian, perkebunan, dan permukiman warga.

"Di sekitar sini banyak lahan bekas transmigran yang ditinggal pada masa konflik. Saat ini, lahan yang ditinggal itu menjadi lahan hutan muda. Sebagian dikelola dan ditanami warga kembali. Di bagian atas lahan itu, ada hutan produksi yang dikelola perusahaan swasta melalui kepemilikan HPH, ada banyak gajah yang masih berkeliaran sehingga bertemu dengan aktivitas warga sekitar," ucap Armidi.

Gajah mati itu ditemukan di dekat lahan yang masuk kategori areal penggunaan lain (APL). Gajah menuju kawasan yang banyak ditanami karet, sawit, pindang, dan padi itu. Hal ini karena habitat utamanya yang semakin berkurang seiring alih fungsi lahan.

"Kemungkinan gajah mati ini terkait konflik dengan manusia. Tak ada indikasi pencurian gading atau untuk keperluan dijual," katanya.

Sebelumnya, pada awal Mei 2012 lalu, di Desa Krueng Ayun, Kecamatan Sampoinet, Aceh Jaya, seekor gajah juga ditemukan mati di dekat lahan perkebunan warga. Gajah tersebut juga diduga dibunuh dengan cara diracun

Selain konflik antara gajah melawan manusia, di Aceh juga terjadi konflik antara orangutan dan manusia. Ini seperti yang terjadi di Kawasan Rawa Gambut Tripa dalam beberapa hari terakhir.

Koordinator Program Penyelamatan Rawa Tripa Yayasan Ekosistem Lestari, Halim Gurning, mengatakan, akibat konflik dengan manusia itu, jumlah orangutan Sumatera di Rawa Tripa tinggal kurang dari 200 ekor. Jumlah itu turun drastis dibandingkan dengan populasi orangutan khas Sumatera, sebelum tahun 1998 yang mencapai di atas 1.000 ekor.

Pada tahun 2008 masih sekitar 300 ekor, tapi jumlah tersebut terus menurun karena banyak orangutan yang dibunuh atau dijual. Selain itu, habitat orangutan di Tripa ini sebagian besar sudah rusak.

"Saat ini tinggal 11.504,3 hektar luas Rawa Tripa dari semul a sekitar 62.000 hektar," ucap Armidi.
---End Quote---

---Quote---
Source : Sumber (http://regional.kompas.com/read/2012/05/17/17265971/Seekor.Gajah.Mati.Diduga.Diracun.)
---End Quote---
---End Quote---

Source :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=14510709&goto=newpost

No comments:

Post a Comment